Wednesday, October 27, 2010

Berlaku Jujurlah Dengan ALLAH

Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surah al-Ahzab: 5)


Al-Qu’ran menerangkan seorang mukmin sebagai seorang yang tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi sekiranya seseorang itu melakukannya, dia akan bertaubat dan memohon keampunan daripada Allah secepat mungkin. Setiap detik didalam kehidupannya, orang yang bertaqwa akan berusaha untuk berkelakuan baik dan menunjukkan akhlak yang mulia. Walaupun dia mungkin akan membuat kesalahan dari masa ke semasa, kadang-kadang kesalahan kecil, kadang-kadang kesalahan besar.
Al-Qur’an memberi contoh banyak kesalahan yang dibuat oleh orang-orang beriman. Namun, apa yang penting ialah berazam untuk tidak melakukannya lagi dan dengan ikhlas meninggalkan kesalahan itu untuk selama-lamanya. Walau bagaimanapun, ia mustahil bagi seseorang itu tidak berbuat salah langsung dalam kehidupannya. Dunia ini ialah tempat ujian dan persiapan. Oleh itu, setiap dosa yang dilakukan akan menambahkan kesedarannya akan kelemahan diri di hadapan Allah. Allah telah berjanji untuk mengampuni dosa-dosa mereka yang bertaubat secara ikhlas atas kesalahan mereka dan memperbaikinya.
Tradisi masyarakat ini mendorong orang-orang yang jahil menjadi tidak ikhlas. Dia mungkin cuba untuk menunjukkan kebaikannya di hadapan manusia melalui cara yang penipuan. Pendapat manusia tentang dirinya sentiasa memenuhi fikirannya. Satu-satunya cara untuk melegakan diri daripada tekanan ini ialah dengan bersifat ikhlas dan jujur terhadap Allah, kerana hanya Agama Allah yang menghapuskan kebimbangan mereka tentang persepi orang lain terhadapnya. Hanya agama-Nya yang membawa orang-orang yang beriman jauh daripada sifat yang dapat merosakkan keikhlasan dan kejujuran mereka.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiayai diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (Surah Al ‘Imran: 135)
Islam memberikan kemudahan dan kebebasan, tetapi, oleh kerana kesalahan mengundang pelbagai reaksi yang tidak diingini daripada masyarakat, majoriti manusia bertindak berlandaskan kriteria yang ditetapkan oleh masyarakat. Di dalam masyarakat yang jahil, mereka cenderung untuk tidak mengampuni seseorang yang melakukan kesalahan walaupun orang tersebut telah membaiki kesalahannya. Kesalahan itu menjadi seperti parut yang kekal yang membawa kesan terhadap reputasinya.
Ingatlah, dengan hanya takut kepada Allah akan menjamin kejujuran yang sebenar. Syaitan mengajak manusia untuk tidak ikhlas dengan cara berbisik kepada mereka tentang kebimbangan palsu akan penghinaan daripada masyarakat atau dengan penderitaan daripada ketidakadilan dan bahaya. Ini ialah salah faham yang besar kerana apa yang penting ialah keredhan Allah dan keampunan-Nya. Allah yang menghukum atau menganugerahkan manusia sama ada di dunia atau di akhirat.
Setiap orang melakukan kesalahan. Oleh itu, apa yang penting ialah memohon keampunan daripada Allah dengan ikhlas dan berazam untuk tidak mengulanginya lagi. Sejauh mana seseorang cuba untuk memperbaiki kesalahannya menunjukkan keikhlasannya Oleh kerana tiada manusia yang sempurna, yang paling mulia antara manusia ialah mereka yang paling ikhlas dan jujur terhadap Allah. Allah telah berfirman:
Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada di dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat. (Surah al-Isra’: 25)
Juga, ingatlah, kepada Allah sahaja seseorang itu perlu menunjukkan keikhlasan yang sebenarSeseorang mungkin jahil atau tidak mempunyai ilmu tentang perkara yang harus dilakukannya untuk mendapatkan keredhaan Allah.Walau bagaimanapun Allah pasti akan memberi petunjuk ke jalan yang lurus kepada mereka yang benar-benar mahu kembali kepada-Nya. Apa yang penting ialah keikhlasan dalam mengabdikan diri kepada Allah. Allah telah memberi berita gembira kepada sesiapa yang taat kepada-Nya, mereka tidak akan mengalami kerugian:
Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh kepada tali yang paling kukuh. Dan hanya Allah-lah kesudahan segala urusan. (Surah Luqman: 22)
Oleh itu, jangan sesekali mengabaikan peringatan-peringatan yang kita perolehi, dan jangan sesekali lupa bahawa hanya satu cara untuk mencapai keselamatan di dunia dan di akhirat ialah dengan kembali kepada Allah dengan hati yang ikhlas.

Woman Of Palestine Is a Woman Of Steel



On a weekly basis, an article will be written about inspirational Arabic women that shape up the Middle East and help make a difference in it. With great honor and pleasure I chose my first article to be about the strength and patience of the Palestinian women.
Sitting next to my mother as she tells me stories of the empowering Palestinian women I can’t control my eyes from swelling up as tears fall down my face. These women have withstood and are still withstanding pain that no other society can handle. Mama went further telling me how it felt when her mother, whom I never met, was killed in her house in South Lebanon in 1987 by a phosphorus bomb, the reason I wanted to mention my martyr grandma is because she, like many Palestinian women, didn’t agree to take refuge and leave her house and land even though more than numerous bombs were showering the village everyday.
There are a lot of Middle Eastern women that make us proud to be Arabs and the most important thing that is missing in our society today but found in the heart of every Palestinian women living in Palestine is patience, hope, faith in God and a strong belief in holding onto their land and not leaving no matter what the obstacles because they believe that their land will be freed by the grace of God.
These women believe and accept their destiny, and their first and only priority is to take care of their house and children and protect them in every way possible, even though their homes, villages and loved ones are lost, they remain strong and patient.
The main question here is what is being done to help these women? Especially the women of Gaza, they have no shelter, hardly any food or building materials to rebuild their destroyed homes and lack of crucial medicines and any people that tried to help are being killed, like those innocently killed in the Turkish-led Flotilla’ Ship, that till this day Israel refuses to apologies over.
These are their basic rights, that all countries in the world should strive to achieve, where is the United Nation, where are our thinkers, where are our men when all of this is happening? What is the world doing to lift up the spirits of the Palestinians and save a remarkable race from constant attacks?
A story mama told that I had to mention is one about a lady in Palestine centuries ago, where as she was captured she called out to the Khalifa (successor) at the time, saying ‘Wa Motasemah’, so he started a war just to save this women and freed her, however now there is no ‘Motasemah’ to be found ... ‘wa hasratah’. The Essence of this story is to show how brave men in the past were and how they always achieved their objectives, on the contrary now the only things happening are unnecessary wars and innocent people being killed.

Friday, October 15, 2010

Try Not To Cry Oo Palestine (We Stand With You)

You, you’re not aware



That we’re aware
Of your despair
Don’t show your tears
To your oppressor
Don’t show your tears

Chorus






Try not to cry little one
You’re not alone
I’ll stand by you
Try not to cry little one
My heart is your stone
I’ll throw with you


Isam:





‘ayn jalut where david slew goliath
This very same place that we be at
Passing through the sands of times
This land’s been the victim of countless crimes
From crusaders and mongols
To the present aggression
Then the franks, now even a crueller oppression
If these walls could speak,
Imagine what would they say
For me in this path that i walk on
There's only one way
Bullets may kill, bones may break
Still i throw stones like david before me and i say

Chorus

You, you’re not aware
That we’re aware
Of your despair
Your nightmares will end
This i promise, i promise

Chorus

Lenny:






No llores, no pierdas la fe
La sed la calma el que haze
Agua de la arena
Y tu que te levantas con orgullo entre las piedras
Haz hecho mares de este polvo
Don’t cry, don’t lose faith
The one who made water come out of the sand
Is the one who quenches the thirst
And you who rise proud from between the stones
Have made oceans from this dust

Waqas:


I throw stones at my eyes



’cause for way too long they’ve been dry
Plus they see what they shouldn’t from oppressed babies to thighs
I throw stones at my tongue
’cause it should really keep its peace
I throw stones at my feet
’cause they stray and lead to defeat
A couple of big ones at my heart
’cause the thing is freezing cold
But my nafs is still alive
And kicking unstoppable and on a roll
I throw bricks at the devil so i’ll be sure to hit him
But first at the man in the mirror
So i can chase out the venom

Isam:


Hmm, a little boy shot in the head



Just another kid sent out to get some bread
Not the first murder nor the last
Again and again a repetition of the past
Since the very first day same story
Young ones, old ones, some glory
How can it be, has the whole world turned blind?
Or is it just ’cause it’s only affecting my kind?!
If these walls could speak,
Imagine what would they say
For me in this path that i walk on
There’s only one way
Bullets may kill, bones may break
Still i throw stones like david before me and i say


song by : Sami Yusuf feat. Outlandish

Monday, October 4, 2010

God Just Love Palestine: Dr Amina Wadud

God Just Love Palestine: Dr Amina Wadud: "Dilahirkan pada 25 Sept 1952 sebagai Mary Teasley in Bethesda, Maryland. Bapa beliau merupakan seorang mubaligh Methodist manakala ibunya me..."

God Just Love Palestine: Datuk Dr. Mashitah Ibrahim

God Just Love Palestine: Datuk Dr. Mashitah Ibrahim: "Dato' Dr. Mashitah Ibrahim Dilahirkan di Kedah Darul Aman dan mendapat pendidikan awal di Sekolah Rendah Sultanah Asma, Alor Star dan Seko..."

God Just Love Palestine: Hukum Onani (Masturbasi) Bagi Lelaki & Wanita

God Just Love Palestine: Hukum Onani (Masturbasi) Bagi Lelaki & Wanita: "Assalamualaikum, Apakah Hukum melakukan onani?Berikut adalah jawapan yang pernah diberikan oleh Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi : Ia disebut ole..."

Hukum Onani (Masturbasi) Bagi Lelaki & Wanita

Assalamualaikum, Apakah Hukum melakukan onani?
Berikut adalah jawapan yang pernah diberikan oleh Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi :

Ia disebut oleh sebahagian orang “kebiasaan tersembunyi” dan disebut pula "adatus sirriyah", “jildu ‘umairah” dan “istimna” (onani). Kebanyakan para ulama mengharamkan perbuatan tersebut, di antaranya Mazhab Imam Malik. Beliau memakai dalil ayat yang berbunyi:

(وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ. إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ .فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاء ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ)

"Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya kecuali terhadap isterinya atau hamba sahayanya, mereka yang demikian itu tidak tercela. Tetapi barangsiapa mau selain yang demikian itu, maka mereka itu adalah orang-orang yang melewati batas." 

(Al-Mu'minun: 5-7)

Allah menyifatkan orang yang memuaskan nafsunya dengan cara selain dengan isteri atau suami yang sah sebagai :-

a) Malumin : Ertinya : "tercela"

b) Al-'adun : Ertinya : " orang-orang yang melampaui batas"


Sedang orang yang onani adalah melepaskan syahwatnya itu bukan pada tempatnya.
Sedang Mazhab Ahmad bin Hanbal berpendapat, bahawa mani adalah barang lebihan. Oleh karena itu boleh dikeluarkan, seperti memotong daging lebih. Pendapat ini diperkuat oleh Ibnu Hazm dari Mazhab Zahiri. Tetapi ulama-ulama Hanafiah memberikan Batas kebolehannya itu dalam dua perkara:
  1. Kerana takut berbuat zina
  2. Kerana tidak mampu kahwin.

Pendapat Mazhab Imam Ahmad bin Hanbal ini memungkinkan untuk kita ambil dalam keadaan gharizah (nafsu syahwat) itu memuncak dan dibimbangkan akan jatuh ke dalam haram. Misalnya seorang pemuda yang sedang belajar atau bekerja di tempat lain yang jauh dari negerinya, sedang pengaruh-pengaruh di hadapannya terlalu kuat dan dia bimbang akan berbuat zina. Karena itu dia tidak berdosa menggunakan cara ini (onani) untuk meredakan bergeloranya gharizah tersebut dan supaya dia tidak berlaku zina.



Tetapi yang lebih baik dari itu semua, ialah seperti apa yang diterangkan oleh Rasulullah s.a.w. terhadap pemuda yang tidak mampu berkahwin, iaitu kiranya dia memperbanyak puasa, dimana puasa itu dapat mendidik beribadah, mengajar bersabar dan menguatkan kedekatan untuk bertaqwa dan keyakinan terhadap penyelidikan (muraqabah) Allah kepada setiap jiwa seorang mu'min. Untuk itu Rasuluilah s.a.w. bersabda sebagai berikut:

"Hai para pemuda! Barangsiapa di antara kamu sudah ada kemampuan, maka kahwinlah sebab dia itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan; tetapi barangsiapa tidak mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa itu baginya merupakan pelindung.".

(Riwayat Bukhari)

ما من مسلم ينظر إلى محاسن امرأة ثم يغض بصره إلا أخلف الله له عبادة يجد حلاوتها
Ertinya : Tiada seorang Muslim pun yang melihat kepada kecantikan wanita (aurat) kemudian ia mengalih pandangan matanya kecuali Allah s.w.t  akan memberikan kepadanya kemanisan dalam ibadahnya

(Riwayat Ahmad & At-Tabrani , Ibn kathir, 3/283, Ibn Kathir & Al-Munziri : Dhoif dan Ibn Kathir berkata , boleh diguna dalam hal galakkan)

Juga disebut dalam sebuah athar :

النظر سهم مسموم من سهام إبليس
Ertinya : "Pandangan mata adalah panah beracun dari panahan Iblis"

( Mirqatul Mafatih, 1/255; Ruhul Ma'ani, 22/7)

Malah ia juga bakal merosakkan hati :-

كل عين باكيه يوم القيامه الا عينان عين غضت عن محارم الله
Ertinya : Setiap mata akan menangis di hari kiamat kecuali mata yang dilindungi (berpaling) dari perkara yang diharamkan Allah s.w.t"

( at-taysir bi Syarhi al-Jami' as-Soghir, 2/216 : Hadis Hasan)



Ia sering diwarwarkan kononnya sebagai penyelamat dari zina, hakikatnya ia juga merupakan pintu mula kepada zina.
Ia adalah pintu mula seseorang berjinak dengan melayani nafsu syahwat seksual mereka tanpa menurut arahan Allah dan RasulNya. Nafsu yang tidak dikawal ini adalah sentiasa meminta lebih dan lagi, akhirnya akan menjerumus kepada menonton gambar pornografi, video, mengintai dan ditamatkan dengan zina yang tiada had kepuasannya. Memang itu sifat nafsu syahwat samada seksual ataupuan harta. Sekali ia dilayan, tiada lagi pintu puas.



1) satu perbuatan yang haram, tetapi ia bukanlah satu jenis dosa besar seperti zina, rasuah, riba, membunuh dan sebagainya. 



Ia dianggap melepaskan nafsu bukan pada tempatnya, ia adalah ditegah oleh Allah s.w.t.


2) Hukum dosa ini sememangnya boleh berubah menjadi tidak berdosa sekiranya ia dilakukan dalam keadaan dharurat iaitu di ketika tanpa melakukan seseorang akan PASTI terjerumus dalam kancah zina.
Perlu diingat dharurat di sini hanya adalah di ketika 'pasti akan terjerumus' iaitu tatkala kemudaratan zina itu benar-benar BOLEH BERLAKU seperti ia telah tahu di mana boleh mendapatkan pelacur, bohsia atau teman wanitanya, punyai tempat yang strategik untuk maksiat dan lain-lain.

Maksud saya, jika sekadar ia rasa ingin berzina sahaja tetapi ia tidak punyai teman wanita, ia tidak pernah tahu di mana mahu melanggani pelacur, atau kesimpulan tiada mempunyai idea sebenarnya bagaimana ingin merealisasikan niat jahat berzinanya, disamping masih tidak yakin ia boleh terjerumus ke lembah sehina itu. Hukum keringanan (rukhsah) sementara akibat terdesak dan bagi mengelak zina yang disebutkan oleh sebahagian ulama itu TIDAK boleh dipakai sewenang-wenangnya.



3) Hukum dosa ini boleh menjadi bertambah besar apabila ia menjadi tabiat dan amalan kebiasaan disebabkan tindakannya sendiri seperti menjadi kegemarannya untuk melihat gambar dan video lucah. Akibat dari tindakannya itu, ia terdorong ingin berzina lalu beronani. Tatkala itu, tindakan onaninya bukan lagi terdesak tetapi dirinya sendiri yang sengaja mendorong kepada terdesak itu.

Ia berbeza dengan seseorang yang terangsang syahwat akibat ternampak dan sukar mengelakkan pandangan matanya dari permandangan kurang elok di tempat kerja atau dalam perjalanannya ke tempat kerja dan pulang.

4) Hukum dosa atau haram melakukan onani bagi lelaki dan wanita juga menjadi bertambah serius apabila dapat disahkan perbuatan onani tadi mempunyai kesan negatif kepada kesihatan


Bagi menguatkan fatwa hukum, kenyataan doktor sakit tuan, Dr.Ismail Thamby boleh dijadikan panduan fakta iaitu :


1) kesan buruk kepada kehidupan seksual apabila berumahtangga

Beliau menyebut :

Jika anda lakukan onani secara luar biasa seperti melakukan rangsangan seksual secara kasar dan kuat untuk mengecapi klimaks, mungkin apabila beristeri, anda akan mendapati bersetubuh dengannya tidak memberi kepuasan seperti anda kecapi secara onani.
Masalah ini dikenali sebagai ‘Tra
umatic Masturbatory Syndrome'. Yang menimbulkan masalah ialah onani mengakibatkan klimaks anda berlaku dengan cepat, yang jika berterusan dan diamalkan akan mengakibatkan anda tidak dapat bertahan lama apabila mengadakan hubungan seksual sebenar.



2) Tahap kesihatan kemaluan boleh terjejas hingga Mati Pucuk

Beliau menyebut :

Selain itu, jika agak ganas dengan cara merangsang anggota sulit anda sehingga mengakibatkan anggota itu sakit dan bengkak, kemungkinan satu hari anda akan mengalami mati pucuk apabila kerosakan lama menunjukkan kesannya.
Ini kerana anggota sulit adalah organ vaskular dan tidak boleh diurut atau dirangsang dengan keras. Ia hanya sesuai untuk dirangsang melalui salur faraj perempuan.

3) Boleh Mandul kerana kerosakan buah zakar lelaki

Beliau berkata :

Namun, saya ingin mengingatkan yang kerosakan buah zakar boleh berlaku pada bila-bila masa ketika melakukan onani, dan jika ia berlaku dan menjejaskan kilang sperma, sudah tentu anda akan mandul kerana sperma tidak lagi dihasilkan ‘kilang'.
Sebagai contoh, anda melakukan onani dalam keadaan tidak terkawal seperti pengaruh alkohol, menyebabkan tidak tahu atau sedar ketika itu anda teragut buah zakar atau mencederakan buah zakar.


Anda hanya menyedari selepas beberapa lama yang buah zakar anda menjadi semakin kecil atau bengkak, dan jika kilang sperma terjejas, anda akan menjadi mandul.
Sudah tentu perkara yang menyeronokkan sukar untuk dihentikan, kecuali berlaku sesuatu perkara yang memudaratkan seperti keradangan buah zakar, kecederaan zakar seperti kebengkakan zakar.
Bagaimanapun, ia sudah terlewat jika tiada cara perawatannya. Mungkin jika zakar terkulai, bengkok atau patah, ada cara rawatan seperti pemulihan dengan pembedahan atau penggunaan alat pemulih.
Namun, jika kilang sudah rosak dan buah zakar mengecil, tiada penawarnya. Jadi cuba kurangkan amalan onani, terutama secara kasar. Anda perlu ingat, anda hanya ada satu zakar, bukan sepasang. Jika zakar itu tidak berguna, hidup anda merana selama-lamanya...

p/s : mana-mana pandangan, kritikan atau penambahan fakta adalah dialu-alukan. Perbincangan juga boleh dilakukan secara sihat terutama dari segi agama. Segala pandangan di sini adalah bersifat individu dan mestilah tidak mewakili mana-mana kapasiti institusi, parti atau bahagian-bahagian berwajib. Kefahaman anda amatlah dihargai.


Thursday, September 30, 2010

Dr Amina Wadud

Dilahirkan pada 25 Sept 1952 sebagai Mary Teasley in Bethesda, Maryland. Bapa beliau merupakan seorang mubaligh Methodist manakala ibunya mempunyai darah hamba berketurunan islam dari bangsa Arab, Berber dan Afrika. 

Beliau mengambil jurusan Bachelor Pengajian Perniagaan di University of Pennsylvania antara tahun 1970 dan 1975 sebelum menyambung pelajaran di peringkat Master dalam bidang Pengajian Timur Tengah di University of Michigan 1988. Beliau telah memeluk islam pada tahun 1972, dan menukar nama beliau kepada Amina Wadud sebagai menunjukkan tanda ketaatan kepada agama. Beliau telah menyambung Ph.D dalam Bahasa Arab dan Pengajian Islam di University of Michigan pada tahun 1988 sebelum berhijrah ke Mesir dan mengambil jurusan pendek dalam Bahasa Arab di University America of Cairo, Pengajian Al-Quran dan Tafsir Hadis di Darul Ulum, Universiti Kaherah serta beberapa jam kredit dalam bidang Falsafah di Universiti Al-Azhar.

Beliau pernah bertugas secara kontrak di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia sebagai Professor dalam bidang Quran dan Tafsir pada tahun 1988 hingga 1992 sebelum bertugas secara kekal di  Virginia Commonwealth University sebagai Professor Pengajian Islam sehingga tahun 2008. Beliau pernah mencetuskan kontroversi diantaranya mengimamkan solat jumaat di  Episcopal Cathedral of St. John the Divine yang mengundang kecaman dari pelbagai pihak.

Beliau juga menjawat jawatan sebagai professor pelawat di Center for Religious and Cross Cultural Studies di Universiti Gadjah Mada di Yogjakarta, Indonesia dan juga jurucakap untuk The Regional Conference on Advancing Gender Equality and Women’s Empowerment atas kerja-kerja kemanusiaan yang telah dilakukan selama ini.